Dari artikel itu saya akan membahas faktor risiko dari penyakit DM (Diabetes Melitus) yang berhubungan dengan kadar lemak dan kolestol dalam tubuh kita.
Jika kita membaca hasil penelitian dari artikel tersebut, kita dapat melihat bahwa faktor utama penyebab DM adalah penumpukan lemak yang berlebih dan kadar kolestrol yang tinggi pada penderita DM. Kadar kolestrol yang tinggi dan penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh akan menyebabkan peningkatan asam lemak bebas atau FFA (Free Fatty Acid) pada sel. Peningkatan FFA akan menurunkan translokasi transporter glukosa ke membrane plasma, dan menyebabkan terjadinya resistensi insulin pada jaringan otot dan adipose. Resistensi insulin tersebut juga akan menyebabkan kerusakan sel beta pada pankreas (Sel penghasil insulin).
Maka di sini, saya ingin menyarankan pada anda untuk menjaga gaya hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit ini. Pertama lakukan aktivitas fisik rutin untuk mengontrol gula darah anda, dengan melakukan olahraga aerobik (seperti jogging) tubuh kita akan menggunakan lemak kita untuk menggantikan energi yang hilang dan dengan itu, kita akan terhindar dari penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh kita. kedua adalah mengatur asupan makanan kita, hindari makan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh (mentega , lemak babi, produk susu tinggi lemak, dll.) untuk menghindari peningkatan kadar kolestrol dalam tubuh kita.
Ketiga, manajemen stress kita. Produksi hormon kortisol pada orang yang mengalami stress panjang akan mempunyai kecenderungan berat badan yang berlebih, yang merupakan salah satu faktor risiko diabetes melitus. Setelah membaca artikel ini, saya berharap kita dapat membangun gaya hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit ini.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda.
Lemak dalam tubuh kita itu disimpan dalam tubuh kita di dalam jaringan adiposa kita. Lemak merupakan cadangan energi tubuh yang terbesar karena dapat menghasilkan 9 kkal/gr yang mengalahkan energi hasil 2 makromolekul lainnya. Lemak di simpan dalam sel – sel lemak pada jaringan adiposa dan sel – sel otot dalam bentuk asam lemak. asam lemak dapat langsung menyatu dengan membran sel. Asam lemak dapat dihasilkan dengan proses hidrolisis trigliserida dan fosfolipid. Pada saat lemak hendak digunakan untuk menghasilkan energi, pertama – tama lemak harus ditranspor dari jaringan lemak ke jaringan lain. lemak yang ditranspor terutama harus dalam bentuk asam lemak bebas. asam lemak bebas dapat tercipta ketika asam lemak yang meninggalkan sel lemak bergabung dengan molekul albumin protein plasma. Walaupun jumlah asam lemak bebas dalam darah sangat sedikit, konsentrasi asam lemak bebas dalam darah dapat meningkat lima sampai 8 kali. Keadaan seperti inilah yang terutama terjadi pada kasus kelaparan dan diabetes melitus. Pada keadaan normal, hanya sekitar 3 molekul asam lemak yang dapat bergabung dengan 1 molekul albumin, namun sebanyak 30 molekul asam lemak dapat bergabung dengan 1 molekul albumin jika kebutuhan akan transpor lemak sangat besar.
Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed 12